Senin, 19 Oktober 2015

Secret Admirer



Diantara kalian pernah ada yang jadi secret admirer alias pengagum rahasia?? Kalo ada pasti rasanya nggak enak banget. Gue berani bilang gitu karena gue pernah mengalaminya. Dulu gue pernah jadi pengagum rahasia macam secret admirer gitu. Lebih tepatnya mengagumi seseorang tanpa orang itu tau kalo gue mengagumi dirinya. Inget yah, kagum.. bukan cinta. Gue cuma bisa liat dari jauh setiap apa yang doi lakukan. Gue seperti alien nyasar yang tiba-tiba suka stalker akun doi seharian.


Jadi secret admirer itu nggak ada enak-enaknya sedikitpun. Enak enggak, nyesek iya. Itu kaya gue ikut lomba lari maraton tapi salah rute. Udah cape lari jauh-jauh malah salah jalan. Hasil nggak didapat, kaki gempor iya. Coba bayangin, untuk apa kita susah payah perhatiin orang, padahal kita tahu pada akhirnya kita nggak akan dapat apa-apa dari si doi. Udah cape tenaga, cape hati juga. Pengennya sih kasih-kasih kode sedikit, biar doi tau ada seseorang yang mengagumi dirinya. Misalnya gue pengin nulis surat merpati bertuliskan,”Let me be your secret admirer” tertanda “Princess Sendal Selop”. Tapi gue takut tuh burung ngadu ke doi dan bilang,

“Jangan mau dikagumi sama cewe ini. Ini cewe aromanya macam bunga raflesia arnoldi. Cit cit cuitt cuitt”

Jatuh lah reputasi gue. Lagian sejak kapan burung merpati tau bau-bauan coba?


Gue selalu pasang muka kuda tiap kali ngeliat doi. Kenapa gue bilang muka kuda? Karena kuda itu pake kacamata dimana pandangannya hanya fokus pada satu titik. Begitu pun yang terjadi sama gue. Dan ketika doi sadar ada yang merhatiin dia, gue buru-buru ubah muka kuda gue jadi muka bunglon. Gue keluarin jurus super kamuflase gue dan diem kaya batu biar nggak ketahuan. Kalo nggak berhasil juga gue akan pake seragam ninja hatori dan ngilang disertai letupan petasan ala ninja.


Seterusnya pun akan seperti itu. Gue hanya bia ngeliat doi dari kejauhan. Sangkin jauhnya sampe nggak keliatan. Ternyata mata gue yang sirep. Namanya juga secret admirer. Nggak lucu juga kalo gue teriak-teriak ke doi dan bilang,

“I’m your secret admirer!!! Wooyy I’m your secret admirer!!!”

Cukup lama gue jadi secret admirer. Hingga pada akhirnya gue sadar, gue mengagumi orang yang salah. Doi nggak seperti yang gue kira. Beberapa hal yang nggak gue suka ternyata ada di dirinya. Mulai saat itu gue memutuskan untuk berhenti jadi secret admirernya. Nggak ada lagi yang namanya pengagum rahasia. Lucu bin wagu, gue mengagumi seseorang, kemudian memutuskan untuk berhenti mengagumi tanpa doi tau sedikitpun.


Kelihatan bodoh memang. Kesannya gue ini cuma cewe penakut yang nggak berani ngomong jujur ke seseorang. Gue juga melakukan ini semata-mata karena ada alasannya. Gue ingin menjaga prinsip yang selama ini gue pegang, nggak ada cinta sebelum cinta itu sudah 100% halal. Jika pun ada, gue akan ubah cinta itu jadi rasa kagum. Dan gue juga ingin menjaga martabat gue sebagai seorang perempuan. Ustadzah Oki bilang, “Jadilah perempuan yang mahal”. Bukan bermaksud sok jual mahal, tapi seorang perempuan memang harus begitu.


Gue nggak pernah nyesel hal ini terjadi sama diri gue. Gue jadikan “secret admirer” sebagai proses hidup yang mesti gue lalui untuk jadi pribadi yang lebih baik. Kalo gue nggak lewati ini, gue nggak akan pernah tau gumana rasanya jadi secret admirer. Yaa walaupun rasanya bikin enek di perut.


Pesan gue buat semuanya, jangan liat buku dari sampulnya. Seseorang bisa keliatan baik di depan. Padahal kita nggak pernah tau dia di belakang. Satu lagi, jadikan kesalahan yang pernah dilakukan menjadi tombak untuk jadi hamba yang lebih baik. Yang terakhir dan paling penting menurut gue, akan jauh lebih menyenangkan menjadi yang “dikagumi” daripada yang “mengagumi”.
 

Diary Princess Sendal Selop Template by Ipietoon Cute Blog Design