Namanya..
Selalu ku sebut dalam doa
Tak lupa ku bingkai dengan sholawat
Berharap suatu saat dia ku dapat
Namun takdir berkata tak sepemikiran
Ingin ku dan kehendakNya ternyata tak sejalan
Dia yang ku ingin
Bersama dengan yang lain
Sedih sudah pasti
Tapi tak boleh terlalu diratapi
Mungkin seorang yg lain telah dipersiapkan Rabb ku
Yang sudah ditulis di lauful mahfudz untuk ku semenjak dahulu
Senyum ku mulai merekah
Tatkala tau ketentuanNya begitu indah
Namanya yg selalu ku sebut dalam doa di sepertiga malam
Perlahan mulai tenggelam
Tergantikan oleh cinta tulus Rabb ku yang menusuk masuk di relung hati yg terdalam
Aku tersentak dari lamunan
Aku.. manusia pendosa telah terpana melihat ciptaan Rabb ku yang begitu menawan
Kemudian ku idamkan dia jadi imam impian
Lupa bahwa manusia hanya bisa berkeinginan
Selebihnya adalah hak Yang Punya Keputusan
Kini ku ikhlaskan dia bahagia dengan yang ditakdirkan Rabb ku untuknya
Biar ku disini menanti dalam taat di jalanNya
Aku tak berdiri sendirian tentunya
Ada Rabb ku.. kekasih hati yang sesungguhnya