Ini lanjutan dari postingan Keluarga yang part 1 yah. bagi yang belom baca part 1 nya, cuss baca dulu :
Terakhir, gue akan ceritain dua
orang paling berharga dalam hidup gue. Tanpa mereka berdua gue nggak akan ada
di dunia ini. Iya, ibu bapak gue tercintah (pake
“h”). Bagi gue, bapak itu udah kaya superman,superhero yang kuat dan tangguh. Bekerja keras siang
dan malam tanpa kenal lelah. Eh, bapak gue nggak sendirian, ada partner paling
loyalnya yaitu ibu gue, yang siap bekerja sama demi misi mulianya menghidupi
keluarga. Kalo bapak gue superman, ibu gue juga nggak kalah tangguh. She’s like a wonder woman, super hero
wanita yang kuat.
Kadang gue suka sedih ngeliatnya.
Di usia mereka yang semakin tahun semakin bertambah mereka masih harus bekerja
keras mencari nafkah. Tapi ibu gue bilang ini sudah menjadi konsekuensi kita
terlahir sebagai manusia yang hidup di dunia.
“Kalo melihat anak bahagia, ibu sama bapak juga ikut bahagia. Ibu bapak
nggak akan minta dibiayai hidup sama anak selagi ibu sama bapak masih bisa dan
kuat mencari. Cuma satu pesan ibu sama bapak, jangan lupa orang tua.” Itu kata bapak ibu gue bilang.
Gue percaya kalo ada istilah “kasih ibu sepanjang masa”. Ketika anaknya sakit, setua apapun usia
anaknya, yang namanya ibu pasti kasih perhatian lebih. Terkadang kita sebagai
anak malah yang lupa sama orang tua. Cuma sekedar telpon dan bilang, “mah.. aku sehat” aja kita lalai.
Padahal di kampung halaman orang tua memikirkan anaknya di rantau, menunggu
telepon berdering berharap itu dari anaknya.
Gue juga nggak habis pikir sama
anak yang tega membunuh ayah atau ibunya.
Itu manusia apa setan kerasukan iblis? Loe nggak mikir ape, mereka berdua
bekerja mati-matian buat ngidupin nyawa loe, tapi loe malah menghilangkan
nyawanya. Yassalaam.
Oh iya, satu lagi anggota
keluarga yang mau gue ceritain. Yes, there
are my Trio Angels. Tiga keponakan perempuan gue yang super duper unyu.
Keponakan gue yang paling gede sekarang lagi nyantri. Doi di masukkan ke
“penjara suci” biar nggak ketularan gesrek kaya om-om dan tante-tantenya. Nah..
tersisalah dua ponakan gue yang paling kecil, yang super duper hiperaktif, yang
jago banget ngerubah kondisi rumah jadi berantakan kaya kapal kegulung ombak
terus nabrak karang, udah gitu tenggelam.
Mereka berdua itu sehati banget kalo kata gue. Kalo deket berantem mulu,
tapi kalo jauh saling rindu. Duh.. udah
kaya kisah cinta anak ABG aja yaa.
(Mintanya sih dibilang mirip sama Rumana di tukang bubur naik haji.
Iyain aja yaa biar cepet)
(Nih.. kenalin, Sheeran Sungkar ame Zaskia Sungkar)
Kehadiran semua anggota keluarga
besar gue buat hari-hari gue jadi seru. Tiada hari tanpa tawa dan bullyan. Mau
lagi ada duit atau nggak ada duit, tetep aja ketawa. Ini bahagia atau tanda-tanda stress karena nggak ada duit yaa?
Dear my beloved family,
Terima kasih buat semua kakak, ade dan ponakan gue, wabil khusus untuk
kedua orang tua gue, Brad Pit dan Angelina Jolli (loh loh loh !!!). Makasih
selama 20 tahun ini udah mondar mandir di kehidupan gue kaya nyamuk lagi cari
darah suci (nggak deh, canda). Kalian semua bikin hidup gue jadi kaya permen nano-nano,
ada manis ada asem ada asin ada ada aja. Ya meskipun banyak asemnya kali yaa.
Hahaha. Dan mudah-mudahan di tahun-tahun berikutnya gue masih bisa ketawa
bareng kalian.
Oh iya, gue nggak cantumin foto
bapak ibu gue. Bukan karena gue ini anak durhaka, tapi orang tua gue yang nggak
mau difoto, jelek katanya. Actually,
you’re more handsome and more beautiful than Brad Pitt and Angelina Jolli.
Iya, kalo dilihat dari pucuk menara Eiffel. Ampuunn
maakk!!
Dari semua cerita di atas, gue
bisa memetik beberapa hikmah yang dapat gue ambil. Pertama, bahagia itu
ternyata sederhana. Bahagia nggak melulu dengan uang. Tanpa kita sadari Allah
telah memberikan berjuta kebahagiaan di sekitar kita. Dan kita bisa
merasakannya kalau kita mau bersyukur.
Kedua, untuk yang nggak punya
pasangan dunia (baca : jomblo), nggak usah takut nggak akan merasakan apa yang
namanya cinta. Karena cinta dan kasih sayang bukan hanya didapat dari seorang
pacar. Ada cinta yang kekuatannya lebih besar dari cintanya seorang pacar. Yes,
cinta dari keluarga. Kalo cintanya pacar, kalimat “I love you” sewaktu-waktu
bisa berubah jadi “I hate you”. Tapi kalo cintanya keluarga, “I love you” akan selamya “I love you”. Kalaupun berubah, maka jadinya “I’m very love you”.